Tattoo Dan Pemberontak
Bos Tattoo, Pribados bade tumaros yeuh, saur namah Tattoo the identik dengan pemberontakan. Komentar Bos? Resty Jl. Akmad Yani Subang Jawa Barat
Pagi oge Neng Resty. Tapi Akang Kent ngawalerna nganggo bahasa Indonesia nya…Kumargi pelanggan Koran Tadjuk sanes wargi Subang wungkul.
Sebelum Tattoo dianggap sebagai sesuatu yang Trendi dan Fashioable seperti sekarang ini, tattoo memang dekat dengan budaya pemberontakan. Anggapan negative masyarakat tentang Tattoo dan larangan memakai rajah atau tattoo bagi penganut agama tertentu semakin meyempurnakan image tattoo sebagai sesuatu yang dilarang dan haram. Oleh karena itu, memakai tattoo sama dengan memberontak terhadap tatanan nilai sosial dan agama yang ada.
Walau dulu tattoo dianggap hal yang tabu dan jelek, namun sekarang ini tattoo dianggap sesuatu yang modis dan trendi. Tattoo tai lalat, tattoo memerahkan bibir, tattoo alis sampai tattoo yang gambar yang memindahkan lukis ke seluruh badan. Bahkan, para peminatnya kini bukan hanya pada kalangan biasa atau pada orang – oaring iseng yang ingin gagah – gagahan. Para artis pun kini banyak yang menggunakan tattoo sebagai asesoris. Sebut saja beberapa artis seperti Nafa Urbach, Rif, Jodi dan mungkin masih banyak lagi. Seni tattoo memiliki beberapa macam aliran : natural, oldschool, tribal, newschool,dan biomekanik.
Nuansa tattoo yang beragam ini semakin menambah semaraknya dunia tattoo dan penggemarnya secara tidak langsung membuat image masyarakat tentang tattoo menjadi lebih baik, tidak di pandang sesuatu yang tabu. Sanes kitu, nuhun geulis.
Tatttoo Digemari Banyak Orang Vietnam
Tattoo di Vietnam semula dianggap lekat dengan narapidana, berandalan dan serdadu, tetapi belakangan ini mulai digemari sebagai gaya hidup yang sedang populer. Seiring dengan naiknya tattoo sebagai gaya hidup mendunia seperti yang dilakukan David Becham dan Angelina Jolie, para remaja berusia 20 – an di Vietnam kini merajah kulit mereka untuk mewujudkan ekspresi diri.
Melihat remaja putrid dengan ragam hias tattoo di punggung, atau remaja pria dengan gambar kawat berduri dan gambar lain di pangkal lengan dan bahu menjadi pemandangan yang lazim di klab malam dan kafe – kafe di Ho Chi Minh. Menempatkan rajah kulit ini sebagai ajang untuk menuangkan ekspresi merupakan paradigma baru di Vietnam, negara yang selama ini menganggap bahwa gambar permanent di tubuh itu selalu identik dengan kejahatan. Salon – salon rajah kulit bahkan masih terlarang di negara tersebut.
Linh, memang lain, remaja berusia 22 yang mengecat kuku, mengecat rambut dengan warna coklat dan mengenakan kacamata besar, mengatakan bahwa jaman telah berubah. Tattoo adalah seni yang indah, maka saya memakai,” katanya sambil menunjuk gambar ragam hias sepanjang 20 cm di punggungnya. Linh bersama tiga temannya yang menjungjung tinggi kesenangan , merajah kulit mereka di sebuah hotel dua tahun silam, kendati orang tua mereka tidak meyukainya. “ Banyak orang Vietnam yang masih berpendapat bahwa orang yang mempunyai tattoo adalah penjahat, padahal kini tattoo merupakan mode,” kata Linh.
Para pemakai tattoo dulunya adalah orang- orang perankan Amerika atau bekas pengungsi yang pulang dari kamp pengungsian di Hongkong. Komplotan penjahat Vietnam marak berkembang sejak Saigon jatuh pada 1975, kebanyakan anggotanya memasang tattoo di tubuh mereka. Gambar tattoo yang banyak digemari oleh gerombolan kriminal ini adalah peta kota tempat lahir juga empar huruf T, dalam bahasa Vietnam yaitu Tinh (cinta), Tu (penjara), Toi (kejahatan), dan Tien (Uang).
Huruf NCA yang berarti Ninja Clan Assassin juga digemari kaum peranakan, selain titik berbentuk segitiga yang dibuat dengan menyundut kulit dengan rokok yang mengandung makna Toi Khong Can Gu Ca ( saya tidak perlu apapun ) dan lima titik berarti “semua orang bersaudara “. Giang, 32 adalah seorang perempuan yang mungkin tidak pernah dibayangkan memiliki tattoo, padahal ia mencari nafkah sebagai juru tattoo distudio gelapnya atau dirumah pelanggan.
Pada tengkuknya terlihat gambar mahkota.”Di Vietnam tattoo ada dua macam, pertama yang biasa di kaitkan dengan kejahatan sedangkan yang lainnya adalah sebagai karya seni,” Katanya. “Tattoo yang banyak saya kerjakan sekarang ini lebih bersifat seksi. Kaum pria yang merupakan pelanggan terbanyak minta di tattoo pada pangkal lengan, tetapi banyak juga perempuan yang meminta jasa saya.” Menurut Giang,
para perempuan yang mengunjunginya kebanyakan memang pelacur, meskipun banyak juga perempuan biasa jika tattoo gambar pada tubuhn masih terlarang, maka tattoo pada alis justru sudah biasa dilakukan oleh salon kecantikan oleh para ahli bedah di Vietnam untuk melayani pelanggan yang ingin memperindah bentuk alisnya.
0 Response to "Tatttoo Digemari Banyak Orang Vietnam"
Post a Comment