Benarkah Tattoo Identik dengan Kriminalitas?
Siang Kang Kent, gue adalah ABG yang tinggal di kota Bandung. Sebenarnya gue adalah orang yang menyenangi seni tattoo, yang menurut sebagian orang tattoo identik dengan kejahatan atau kriminalitas, padahal menurut gue tattoo hanyalah merupakan buah karya dari seni.
Akan tetapi untuk memakainya gue masih ragu karena terganjal pendapat sebagian orang tadi, “bertattoo identik dengan kriminalitas”, benarkah itu? Kang Kent mohon penjelasannya, thank’s.
Thank’s untuk koran Tadjuk yang telah memuat pertanyaan gue ini, semoga eksistensi koran Tadjuk akan senantiasa berkembang seiring berkembangnya seni tattto, yang secara turun temurun tidak akan punah begitu saja.
Haddy Priatna Soekarno Hatta-Bandung
Thank’s to Haddy, Di Indonesia sendiri, pernah ada masa dimana tattoo di anggap sebagai sesuatu yang buruk. Orang-orang yang memakai tattoo dianggap identik dengan penjahat, dan orang nakal. Pokoknya golongan orang-orang yang hidup di jalan dan selalu dianggap mengacu ketentraman masayarakat.
Akan tetapi, tidak semua orang bertattoo itu penjahat. Buktinya banyak kalangan-kalangan tertentu yang sebenarnya bukan penjahat karena mereka benar-benar memahami dan memandang bahwa tattoo hanyalah sebuah karya seni.
Lantas kira-kira dasar alasan mengapa tattoo dijadikan symbol kejahatan? Apakah karena dulu kebetulan pernah ada seorang penjahat besar yang tattoo dan itu lalu dipakai sebagai penjahat juga? Tentu tidak kan! Karena saat ini tattoo merupakan bentuk seni dan identik dengan hal-hal yang antik, menarik dan menawan serta dapat menambah kepercayaan diri dari segi penampilan.
Perlu diketahui, setiap zaman melahirkan kontruksi tubuhnya sendiri-sendiri. Dulu tattoo dianggap jelek, sekarang tattoo dianggap sebagai sesuatu yang modis dan trendi. Kalau era ini berakhir, entah tattoo akan dianggap sebagai apa. Mungkin status kelas social, mungkin sekedar perhiasan, atau yang lain.
Yang tak kurang penting, Anda harus yakin bahwa tattoo itu aman atau tidak akan membuat infeksi. Jangan menggunakan alat sembarangan, apalagi tanpa mensterilkannya lebih dulu. Tak ada salahnya membuang uang sebagai pembayar ahli tattoo. Salah sedikit Anda malahan bisa kehilangan anggota tubuh.
Tattoo Cocok Untuk bergaya “funky”
DEMAM tattoo melanda para eksekutif. Imej tattoo yang lekat dengan penjahat dan preman, kini mulai terkikis. Bahkan tubuh yang bertattoo, diyakini punya nilai tambah. Hingga tidak jarang eksekutif sengaja menggunakan pakaian yang memungkinkannya memamerkan tattoo di tubuhnya.
Tattoo ada dua macam yaitu flash dan custom. Flash merupakan tattoo favorit yang banyak dipilih dan gambarnya juga sangat familiar dengan kita seperti naga, hati dan jangkar. Sedangkan custom merupakan tattoo yang dibuat berdasarkan keinginan/ide pihak yang bersangkutan. Anda bisa membuatnya sendiri atau meminta bantuan teman. Namun agar lebih sempurna, lebih baik dikerjakan oleh ahlinya.
Dulunya seni tattoo hanya marak di negara Australia dan Singapura namun kini tattoo mulai digemari anak-anak muda dan ABG di Indonesia. Tujuannya tiada lain selain untuk menambah gaya, juga untuk menambah rasa percaya diri. Bahkan, tidak sedikit selebritis kita pun kini “menghiasi” dirinya dengan tattoo.
Tattoo atau rajah tubuh yang belakangan di identikan dengan dunia kejahatan, kini justru bukan hanya milik “dunia kriminalitas” karena tattoo sekarang juga digemari “orang baik’, mulai dari model, artis, orang kantoran, bahkan ABG, kini suka tattoo.
Sejumlah artis Indonesia yang tercatat memiliki tattoo antara lain Tora Sudiro, Becky Tumewu, Ficky Burki, Karenina, Melani Subono dan lain-lain. Bahkan Karenia, model berusia 16 tahun, mengaku menyukai tattoo sejak umur 12 tahun. “seneng aja,” aku pemilik tiga tattoo permanent bermotif naga, bunga, dan salib di lengan, pingang dan punggung. Selain menjadi perhatian, tattoonya melengkapi gayanya berbusana.
Pada system budaya yang berlainan, tattoo mempunyai makna dan fungsi yang berbeda-beda. Suku Maori di New Zaeland membuat tattoo yang berbentuk ukiran-ukiran spiral pada wajah dan pantat. Menurut meraka, ini adalah tanda bagi keturunan yang baik.
Tattoo “Boongan” selama ini, dikenal ada beberapa jenis tattoo. Ada tattoo stiker (stiker tattoo) Tattoo stiker yaitu tattoo tempelan denga stiker, hanya dapat bertahan beberapa jam. Tattoo temporer (temporary tattoo), tattoo semacam ini bisa berdaya tahan 2-3 minggu, tattoo semi permanent (semi permanent tattoo) Tattoo semi permanent, bisa tahan 3-6 bulan dan tattoo abadi (permanent tattoo) yang tidak akan bias hilang, kecuali dengan pengobatan khusus di klinik skin center.
Penggolongan tattoo didasari bahan yang digunakan dan cara pembuatannya. Tattoo temporer, menggunkan tinta khusus produk Amunez. Cara melukis dengan kuas, bukan jarum. Sedangkan tattoo permanent, Pembuatannya rada khusus. Bagian tubuh yang akan di tattoo, dibersihkan dulu dengan alkohol, lalu gambarnya disket di atas kertas kalkir atau langsung di atas kulit. Jarum tattoo yang sudah diberi tinta, lalu dicucuk-cucukan di atas kulit, mengikuti sket. Di antara keempat jenis tattoo, tattoo boongan kini sedang ngetren di kalangan ABG.
Sedangkan Dini, siswi SMU Negeri –36, Jakarta sengaja pasang tattoo temporer bila mau bergaya funky. “Tattoo memang cocok untuk gaya funky. Saya pakai tattoo kalau ada acara. Jalan-jalan, kumpul sama teman atau undangan, “kata Dini, yang berpenampilan seperti Sinead O’Connor.
0 Response to "Tattoo Cocok Untuk bergaya “funky”"
Post a Comment