Body piercing
Biar keren dan tampil beda! Alasan seperti itu banyak meluncur dari mulut pemuda-pemudi yang melakukan tindik dan piercing di telinga (lebih dari satu ), alis, pusar, hidung, hingga lidah.
Amanda, misalnya, begitu masuk bangku kuliah langsung menindik cuping hidung. Bagian telinga pun ditambah dua aksesori lagi. “Saya ingin penampilan saya lebih oke dan mengikuti tren,” katanya.
Pernyataan senada juga dikemukakan Priska, siswi SMU swasta di bilangan Jakarta Selatan. Beberapa minggu lalu dia memutuskan melakukan piercing di pusar. Tujuannya, ingin tampil lebih trendi.”Rasanya seksi bisa memamerkan keindahan pusar yang sudah diberi aksesori,” katanya sambil tertawa.
Benarkah hanya urusan penampilan yang melatarbelakangi tindik dan piercing di kalangan anak muda? Ternyata tidak. Simak penuturan Dina, lulusan sebuah perguruan tinggi swasta yang sekarang bekerja di perusahaan swasta, bilangan Jakarta Barat. Sejak kuliah, Dina mengaku sudah tertarik dengan tindik dan piercing. Karena itu, dia menindik telinganya lebih dari satu. Baru-baru ini dia memutuskan untuk melakukan tindik hidung. Biar keren?
“Bukan. Lebih pada tantangan untuk mengalahkan rasa takut. Saat pertama muncul keinginan itu, gue takut sakit. Setelah berhasil melewati, rasanya ada kepuasan tersendiri. Gue juga menikmati rasa sakit setelah melakukan tindik,” katanya.
Sementara itu, Bimbi, pemuda yang telinga, hidung, lidah hingga dagu dipenuhi aksesori memberi pernyataan berbeda. Alasan yang dia kemukakan lebih pada ekspresi diri. “Gue gak mikirin penampilan dan apa kata orang. Ini lebih keekspresi diri. Inilah gue,” tuturnya.
Lulu, 25, mengaku telah mengenal dunia piercing sejak 11 tahun lalu. “Gue jadi punya keberanian tinggi kalau lagi jalan sendirian. Percaya diri meningkat, dan cowok-cowok nggak ada yang berani godain,” katanya sambil tertawa.
Lain lagi alas an Ari Rukmawan. Cowok yang mempunyai aksesori besar di hidung ini mengatakan, piercing membuat hidungnya terlihat lebih mancung. Sedangkan Gilbert Ade mengemukakan alas an estetik berkaitan dengan piercing di bagian pipi yang dimilikinya. Itulah dunia tindik dan piercing. Telah memunculkan banyak gaya dan pendapat di kalangan anak muda yang mengikutinya. ( CR – 41/ M – 2)
Dari Masa Ke Masa
Tindik dan body piercing sebenarnya memiliki arti berbeda. Namun, dalam bahasa Indonesia diterjemahkan dengan istilah yang samay, yaitu tindik.
Yos, salah satu piercer di Indonesia mengatakan, tindik dan body piercing memiliki perbedaan mendasar. Tindik adalah tindakan untuk memasukkan benda ke dalam tubuh dengan menggunakan alat seperti jarum atau yang lebih modern berbentuk pistol. Prosesnya dilakukan di wilayah kuping, maksimal hidung.
Sementara piercing menggunakan pendekatan medis dengan alat-alat yang cukup complicated. Pertama-tama digunakan alat khusus untuk melihat jalur urat, dibersihkan dagingnya, disusuri, dianestesi local, baru dimasukkan jarum sesuai dengan ukuran anting. Setelah itu, barulah dilakukan perawatan.
“Piercing tidak bisa dilakukan secara instant. Penyembuhannya pun lama dan menyakitkan. Tindakan piercing harus sangat hati-hati, dan harus diketahui dulu, apakah yang akan melakukan memiliki riwayat penyakit seperti jantung dan asma. Jika punya, maka sebaiknya tidak melakukan piercing,” paparnya.
Lalu, dari mana budaya tindik dan body piercing berawal? Sejarah mencatat, tindik sudah ada sejak zaman dahulu. Dalam budaya Romawi kuno, tindik diletakkan di bagian dada wanita sebagai symbol kekuatan dan berfungsi sebagai daya tarik. Suku Dayak di Kalimantan juga mengenakannya di organ genital. Suku Karafa Indian menggunakan bamboo tipis di bibir, hampir sama dengan beberapa suku di Afrika.
Secara lebih rinci, berikut beberapa sejarah tindik dan body piercing berdasarkan lokasi penempatan aksesori.
HIDUNG
Tindik hidung bisa memberikan aksentuasi pada wajah. Dalam catatan sejarah, dilakukan sejak 4.000 tahun lalu di Timur Tengah dan kisahnya tertulis di Alkitab. Abraham pernah memberikan cincin emas yang dikenakan di hidung pada Rebekah.
Tindik hidung masuk ke India pada abad ke 16, dibawa dari Timur Tengah pada masa dinasti Moghul. Biasanya dikenakan di hidung sebelah kiri dan disambungkan dengan perhiasan di telinga. Ilmu obat-obatan India menyebutkan, bisa memudahkan wanita saat melahirkan dan mengurangi sakit kepala di saat haid.
Dalam budaya barat, tindik hidung dibawa pada masa hippies yang berkelana ke India di akhir 60-an. Diadopsi gerakan punk di akhir 70-an sebagai symbol perlawanan terhadap nilai-nilai mapan. Kini, mewabah setelah berbagai selebritis seperti Madonna, Lenny Kravitz, Sinead O’Connor dan Slash dari Gun and Roses menggunakannya.
LIDAH
Salah satu ritual kuno dari zaman Maya di Amerika Tengah. Lidah dilubangi berkaitan dengan upacara pemujaan. Di zaman modern, digunakan untuk menunjang penampilan. Janet Jackson, Mel B dari Spice Girls, serta Malcolm dari Cosby Show pernah memakainya.
MULUT
Di masa lalu, tindik mulut dilakukan suku Dogon di Mali serta Nuba dari Ethiopia. Berkaitan dengan makna religius.
TELINGA
Besar kemungkinan, tindik telinga adalah tindikan tertua di dunia. Mumi tertua yang ditemukan di Austria Glacier tahun 1991, menunjukkan lubang tindik di telinga dengan diameter 7-11 mm. Pada mulanya bersifat magis karena adanya kepercayaan bahwa setan merasuki tubuh manusia melalui telinga. Mulai terkenal pada masa Elizabethan, antara lain dikenakan Shakespeare, Sir Walter Raliegh dan Francis Drake.
PUSAR
Pusar merupakan salah satu jenis piercing modern. Tidak pernah ditemukan di budaya primitive. Dalam dunia mode, pusar menjadi salah satu titik sensual wanita ketika bikini mulai diperkenalkan pada 1953. Menjadi tren sekitar 1980-an, dan diramaikan artis caliber dunia seperti Madonna, Cher, Naomy Campbell serta Christy Turlington. ( Tkh / M-2 )
TIPS PERAWATAN
Apa saja yang perlu diperhatikan sebelum dan sesudah melakukan body piercing? Berikut tips dari Yusepthia, Kent Studio dan sumber-sumber lain.
- Body piercing adalah seni estetik. Penempatan lubang dan jenis perhiasan yang dipilih sangat mempengaruhi penampilan, terutama untuk bagian wajah seperti hidung, pinggiran alis, dan mulut. Karena itu, pertimbangkan dulu masak-masak sebelum memutuskan.
- Bagi yang mengenakan kacamata maupun sun glass, yakinlah bahwa penempatan aksesori tidak akan berkonflik dengan kacamata.
- Selama bekas tindikan ataupun piercing masih baru, hindari tat arias atau pun pembersih wajah agar tidak terjadi iritasi.
- Gunakan tangan yang bersih saat membersihkan lubang piercing yang baru. Cuci sekitar bekas luka dengan air garam. Kemudian bilas dengan air bersih. Pastikan tidak ada garam yang tertinggal. Berikan Sodium Klorida dan Betadine di tahap akhir. Lakukan ritual itu dua sampai tiga kali sehari hingga luka sembuh.
- Jangan menarik, mendorong, memutar atau menggerakkan anting baru selama masa penyembuhan. Anting dapat digerakkan pada saat membersihkan bagian yang tersembunyi. Bila ada masalah, segera pergi ke tempat konsultasi atau dokter.
- Meski luka karena piercing sudah sembuh, tetaplah melakukan pembersihan. Untuk anting berbahan dasar stainless steel, sebaiknya dibersihkan setiap tiga bulan sekali, titanium enam bulan sekali, sedangkan emas 2-3 bulan sekali.
- Pastikan anting telah disterilkan sebelum digunakan.
- European Union Directive No 94/27EC menyebutkan, body piercing tidak boleh menggunakan stainless steel grade 316 L atau material lain yang kandungan nikelnya lebih besar dari 0,05%. Dimaksudkan untuk melindungi orang-orang yang memiliki alergi terhadap nikel dan mencegah sensitivitas, di mana alergi dapat muncul selama masa penyembuhan. Material yang dianjurkan adalah Titanium. ( Tkh/M-2 )
0 Response to "Body Piercing - Dari Masa ke masa"
Post a Comment