Keberadaan tattoo, bisa dibilang masih dalam konotasi yang kurang baik di mata masyarakat. Argumentasi antara setuju dan tidak tentang eksistansi tattoo masih menjadi perdebatan. Urusan keyakinan dan pandangan miring mengenai hal itu pun, tak ubahnya menjadi dua sisi mata uang yang berbeda dan tidak akan pernah bersatu. Dekade “80-an, di indonesia, tattoo bahkan menjadi symbol dunia hitam. Pada tahun0tahun itu, hamper setiap hari muncul berita terbunuhnya para galiakronim dari gabungan anak liar alias preman.
Hampir selalu, tubuh korban para petrus –pembunuh misterius-itu dihiasi tattoo. Jadilah tattoo identik dengan perilaku kriminal. Tak mengherankan, jika pada masa itu orang beramai-ramai menghapus tattoo yang dimiliki. Barang kali, bagi sebagaian penjahat tattoo memang dimaksudkan menunjukan kejantanan dan keberanian.
Salah aseorang aktris tattoo terkemuka di Bandung yang kini berdimisili di Jln. Venus Timur 10/420 c, Kompleks Margahayu Raya, Kent membenarkan pandangan mengenai tattoo sejauh ini masih dalam pro dan kontra. Kendati demikian, sejauh ini kesan tattoo bisa dikatakan muncul dari artis tattoonya itu sendiri. Kadang sebelum menatattoo, si artis itu minum alcohol dulu,”kata Kent saat ditemui distudionya, baru-baru ini.
Pria yang yang bernama lengkap Yusepthia ini menjelaskan, pandangan negatif mengenai tattoo memang haruas diubah sesuai dengan yang diharapkan. Menyinggung perubahan pandangan tentang tattoo, menurut Kent, disebabkan oleh dirinya telah melakuakan banyak perubahan mendasar pada saat pembuatan tattoo bagi pencintanya. Lebih jauh Kent menerangkan, salah satu jenis kebudayaan bangsa Indonesia bersal dari tattoo. Kawasan yang terkenal denga tattoonya adalah suku Mentawai.”Mereka memanfaatkan tattoo untuk menunjukan identitas kelompok. Tapi, ada juga tattoo yang memiliki sejarah sebagai alat ritual,”jelasnya.
Estetika Tattoo
Dahulu, ungkap dia, awal berkecimpung di dunia tattoo, dirinya hanya menempelkan desain tertentu pada tubuh seseorang tanpa melihat apakah tattoo tersebut bagus atau tidak. Namun, lama kelamaan karena dipicu rasa profesionalisme, Kent pun mulai melihat sisi estetika.”Jika tattoo tidak bagus pada bagian tertentu, lebih baik jangan dibuat. Atau mungkin dipindahkan ke bagian tubuh lain, “terangnya.
Bagi sebagian kalangan, menurut Kent, tattoo juga digunakan untuk menutupi kekurangn pada tubuh. Dia mencontohkan, beberapa perempuan yang memiliki flek atau bekas operasi yang terlihat kurang bagus ketika dilihat bisa ditutupi dengan tattoo. Hal itu, dipakai sebagian besar wanita.
Tidak hanya sisi estetika, Kent mengungkapkan, dirinya tidak setuju dengan orang yang hanya iseng dengan tattoo. Kalau hanya iseng, lebih baik tidak bertattoo.
“Perlu ada persamaan persepsi saat seseorang ingin membuat tattoo. Jangan setengah-setengah,” Uacap dia dengan air muka serius. Menyinggung jarum suntuk, Kent menjelaskan, jarum yang digunakannya untuk mentattoo steril.”Jarum yang kami gunakan sekali pakai dan langsung dibuang,”pungkasnya.
0 Response to "PANDANGAN NEGATIF TERHADAP TATTOO HARUS DI UBAH "TATTOO BAGIAN DARI BUDAYA INDONESIA""
Post a Comment