VESPA SUPER ’64 (YOGYAKARTA)
Kagak lupa kan dengan Wiwid Wiji Siswo Bayu (Motor Plus edisi 076 dan 083)? Hasilnya goresan Rasta dan gambar kartun Asterix di Vespa Super tahun 1964 dan 1979. Sekilas, Vespa Super “64 Wiwid terlihat sederhana. Warnanya putih dan cokelat dari cat merek Danaglos jenis klasik. Tetapi, kalau dipelototin kepala bisa geleng-geleng.
Bermodal Rapido Snowman, Wiwid membuat grafis di Vespanya. “Teknik begini sebagai eksperimen. Habisan, saya nggak puas dengan cara yang dulu,” ungkap Wiwid lajang yang berusia 29 tahun. Bahan kebetannya Wiwid menggunakan grafis karya seniman besar abad ke-15 dari Jerman, Albrecht Durer. Doi bermodalkan buku pinjaman dari Widoyoko. Judulnya World of Durer, 1471-1528, by francis Russel (1980, time- Life internasional). Widoyoko juga yang membantu proses pembuatan grafis.
“temanya menarik,” Kagum Wiwid sekarang jadi juragan di Studio 56, Jl. Minggiran, Yogyakarta. Tetapi, Wiwid gabungkan dua grafis karya Albrecht.”Ini berdasarkan tema lukisannya. Temanya sama ya saya gabungkan,”imbuhnya. Teknik yang digunakan Wiwid dikomentari Yusephtia alias Ken Ken. Airbrush dan tatois asal Bandung ini bilang,,”Cara kayak gitu termasuk langka. Saya pernah nyoba tapi gagal terus ,”kagum Ken Ken langsung dari markas nya, studio Tattoo Jl. Wangsareja, No.20 Bandung. Menurut Ken Ken, teknik dengan rapido lebih sulit daripada airbrush. Misalnya, rapido rentan dengan kelembaban. Kalau nggak langsung dipernis, warna rapido langsung redup, harus mempertimbangkan tata cahaya.
“Kalau pencahayaan dipikirkan efeknya dari jarak tertentu gambar kelihatan indah. Tapi, pas dideketin gambar garis-garis lurus lebih menonjol,” jelas KenKen. Pakai rapido detail berupa garis atau titik bisa optimal dibandingkan airbrush. Namun gradasi warna dapat dimunculkan dengan airbrush dibanding menggunakan rapido.”Kalau soal daya tahan sih, kayaknya sama aja tuh,”tutup Ken-Ken yang tak lupa mengucap salut sama Wiwid. NF - 17
0 Response to "NYONTEK SENIMAN JERMAN ALBRECHT DURER"
Post a Comment