Digandrungi Selebriti dan Bintang Sepakbola
Tattoo Teknik Digital
SENI tattoo ( baca : tato ) di negeri ini masih dianggap tabu, bahkan dianggap memiliki reputasi buruk di mata awam. Namun, hal itu sama sekali tidak mengurangi tekad dan semangat Kent-Kent untuk bergerak di bidang seni tattoo karena keinginannya diiringi dengan visi dan misi untuk mengembangkan seni di Indonesia, khususnya seni tattoo. Dan upayanya tak pelak terwujud. Buktinya, klien yang datang tidak saja dari kalangan biasa, melainkan tidak sedikit pula dari kalangan selebriti, seperti artis penyanyi, sinetron, musisi, presenter, model, dan yang lainnya, bahkan juga bintang Persib Bandung.
Sejak September 1990, pria kelahiran Bandung, 8 September 1972 ini bergerak di bidang seni tattoo. Dengan bendera “Kent Tattoo Studio”, jebolan STISI Bandung ini mengetengahkan pengetahuan di bidang grafis dan mengembangkan teknik tattoo yang semula tradisional menjadi tattoo modern dengan menggunakan teknik digital komputer sehingga gambar menjadi lebih perfect. Seni tattoo yang diketengahkannya meliputi seni tattoo permanent, body painting, temporary tattoo, make-up permanent, dan body piercing.
“Setidaknya, hal tabu itu menjadi tantangan bagi kami. Tapi, sedikit demi sedikit akhirnya kami bisa mengubah citra tattoo di Indonesia menjadi sebuah tren mode yang ikut mengalami perkembangan dan juga karakteristiknya bisa disesuaikan bagi klien tattoo atau pengguna serta memiliki nilai tersendiri,” papar Kent di “Kent Tattoo Studio”, Jl. Wangsareja Bandung, beberapa waktu lalu.
Dikemukakannya, tattoo ini tidak bisa dikerjakan semua orang karena tattoo mengandalkan teknik. Karena itu, ia juga membuka sekolah tattoo dengan kurikulum yang telah distandarisasikan, disesuaikan. “Dengan usaha tattoo ini, tentunya kami juga berharap bisa membuka lahan pekerjaan baru di negeri ini,” tambah suami Dyah Fitri yang telah dikaruniai seorang putri, Cendy (6).
Selain menggunakan seperangkat alat-alat teknologi, lanjut Kent, dalam mengembangkan teknik tattoo tradisional menjadi tattoo modern, juga dilengkapi dengan perlengkapan medical untuk mempermudah, akurat, dan sempurna. Serta dukungan kru terpilih yaitu, Arie R.,Kunto, Iqbal, Icha, Juwik, Obay, Iin, Yusuf, dan Guntur.
“Dengan kerja sama tim, kami mampu memberikan hasil rancangan secara pas kreatif dan profesional, apa yang diminta oleh klien tentang penempatan posisi gambar dan kami juga memberikan saran untuk hasil terbaik dan indah dilihat dari segi estetika,” terang Kent seraya menyebutkan, mereka menerima klien di atas usia 18 tahun permanent tattoo.
Untuk gambar tattoo, mereka memberi keleluasaan pada klien untuk memilih gambar melalui komputer dengan gambar yang telah disediakan kurang lebih 40.000 gambar. Untuk pengerjaan dilakukan dengan peralatan tattoo – piercing dari luar negeri, dari mulai mesin, tinta, autoclave, dryheat, dan lain-lain serta mereka membuat hasil karya gambar flash baru dengan ide-ide terbaru.
“Paling utama pada teknik tribal ada pada harmonisasi bentuk dan kejelasan,” tutur putra pasangan Rudy S.Soewardy dan Mia Samiasih ini, seraya menyebutkan, jenis gaya gambar lainnya, seperti fine-line, oriental, celtic, custom, dan cover-up.
Di Indonesia, lanjut Kent lagi, mereka membuat market dengan cara melakukan pameran-pameran ke semua jenis produk, tapi tidak terpaku pada pameran seni. “Ini cara kami untuk menyosialisasikan seni tattoo di Indonesia. Biasanya pameran-pameran tersebut kami lakukan dengan bentuk gambar temporary tattoo dan body painting.
Kemudian, untuk bisa lebih memudahkan para artis tattoo di Indonesia, Kent Tattoo Studio sengaja memproduksi seperangkat alat tattoo, gambar flash, seperangkat alat piercing, dan merchandise. “Dengan cara demikian, akan semakin jelas visi dan misi usaha bergerak di bidang seni tattoo ini,” aku Kent seraya menyebutkan bahwa keberhasilannya diberkati menyusul pernikahannya dengan Dyah Fitri yang kemudian dikaruniai seorang putri, Cendy.
Betapa tidak, setelah berkeluarga, orang-orang yang minta tubuhnya diperindah dengan gambar pun tidak hanya kalangan biasa, tapi tidak sedikit pula dari kalangan selebriti. Dari kalangan selebriti yang tubuhnya pernah di-tattoo oleh Kent, antara lain Nafa Urbach, Shanty VJ MTV, Jody, Andy/rif, Abu Time Bomb Blues, Arief Tofu, Leo Geronimo, Tracy Trinita, Nurul Arifin, Eno Lerian, Joe P.Project, Laura Dane AS, dan beberapa model kenamaan Bandung dan Jakarta lainnya.
“Selain artis penyanyi, sinetron, musisi, presenter, dan model, kami juga pernah men-tattoo bintang-bintang Persib Bandung asal Chili, seperti Julio Lopez, Adrian Colombo, dan Claudio Lizama,” tandas Kent-Kent meyakinkan akan sentuhan tangan artistiknya yang mampu membuat pesona tersendiri bagi kliennya khususnya dan orang-orang yang melihatnya karyanya. ( sos/”GM”)
Laura Dane Amartiwi Saleh
Hanya Sementara
SEJAK usia 15 tahun, nama dan wajah Laura Dane Amartiwi Saleh atau akrab disapa Ola semakin dikenal setelah menghiasi beberapa majalah dan membintangi iklan serta model tato. Semua itu, kata Ola, hanya untuk sementara. Soalnya, ia ingin bekerja sebagai presenter, cita-citanya sejak kecil.
Gadis cantik kelahiran Bandung, 5 November 1983 ini, kemunculannya di dunia entertainment diawali dari ajang pemilihan gadis sampul tahun 1998. “Padahal, awalnya aku hanya iseng. Ternyata, terpilih sebagai cover girl majalah Ayah Bunda,” celoteh Ola, saat bincang-bincang di Kent Tattoo Studio, Jl. Wangsareja, Bandung, Selasa (6/4) malam. Dari situ, gadis berkulit putih mulus yang bertinggi – berat 163cm – 48 kg ini, direkrut untuk membintangi iklan A Mild dan Starmild. “Sebenernya, waktu itu aku cuma coba-coba ikut jadi SPG (sales promotion girl). Tapi, di luar dugaan aku dapat kesempatan menjadi model iklan A Mild dan Starmild,” imbuh Ola. Selain itu, anak pertama dari dua bersaudara pasangan Ir. Dadiek Inawadie, S.H. dan Jane Arifiana yang oke berpose di hadapan kamera ini, berturut-turut menghiasi berbagai majalah terbitan dalam dan luar negeri yang mengetengahkan dunia otomotif.
“Sungguh, aku enggak nyangka hampir semua majalah otomotif berturut-turut memprofilkan aku,” tutur Ola, sambil menyebutkan deretan majalah yang memprofilkannya, antara lain Motoraiders, Motor, Bikers Motor Plus, Oto Plus, Metropolitan, Ripple, dan Singapore Magazine. Di majalah terbitan Singapura itu, aku berpose di atas motor besar,” katanya.
Prestasi lain yang disandang gadis yang hobi tur, makan bakso, nonton, dan main bilyar ini adalah juara I “Braga Bike Festival”, ajang yang digelar Brotherhood. Selain itu, ia sempat menjadi juri “Otomotif Contest” di Yogyakarta, Januari lalu dan dua kali menghiasi acara “Fenomena” di Trans TV. Kiprah karier Ola pun tambah melejit setelah ia digaet Kent Tattoo Studio untuk menjadi modelnya. Penampilannya tambah pede setelah bagian punggungnya di tato oleh Kent. Menyadari indahnya seni tato, hingga kiwari entah sudah berapa kali Ola ditato. “Orang awam boleh-boleh saja menilai buruk pada setiap orang yang ditato. Tapi, dari kacamata mana dulu mereka menilainya. Karena, kalau dilihat dari kacamata seni, tato akan tampak indah. Jadi, nilai seninya yang harus kita lihat,” ujar Ola.
Popularitas Ola sebagai model tato, dibuktikannya lewat even bertitel “Body Painting With Laura Dane AS” yang digelar Caesars Palace, hasil gawe bareng GSP Mix Entertainment di tempat hiburan yang berlokasi di Jl. Braga, Rabu (7/4) malam. Ola yang tampil dengan tubuh dipenuhi tato Kent dan krunya, mendapat sambutan meriah pengunjung yang membludak. Oya, apa kriteria Ola untuk pria idaman? “Tinggi besar dan teristimewa dari kalangan penggemar motor besar,” sebutnya. “Semua hobiku sudah tersalurkan. Tinggal cita-cita yang belum terwujud,” sambungnya. Juga yang tinggi besar dari kalangan penggemar motor besar itu, La? “Ya, belum ada yang ngisi tuh,” akunya. (B29)
0 Response to "Tattoo Teknik Digital"
Post a Comment