Clinic Tattoo
Hallo sobat muda, tattoo adalah ebuah kisah seni yang menarik dan sudah ada sejak Zaman dulu. Tattoo kini menjadi milik semua generasi. Oleh karenanya secara kontinyu Koran Tadjuk menyajikan Clinic Tattoo untuk pembaca. Pertanyaan, konsultasi atau sekedar ingin menyampaikan unek-unek tentang tattoo dapat dikirimkan melalui redaksi Tadjuk E-mail : tadjuk-bdg@yahoo.co.id atau melalui E-mail : Kent@kent-tattoo.com
Perubahan Persepsi Tentang Tattoo
Saya ucapkan thanks banget, karena pertanyaan saya ini berkenan untuk dijawab dan di muat. Dulu, tattoo adalah simbol napi atau dengan kata lain orang bertattoo identik di sebut “penjahat”. Tapi persepsi itu kini telah berubah menjadi sebuah karya seni, sumber keindahan, semacam aksesories, semacam tanda.
Hal apakah yang menjadikan perubahan persepsi tentang tattoo? Dan benarkah kesan “napi dan penjahat” bagi orang bertattoo sekarang sudah “norak” tahnks mas Kent. Sebelumnya hatur nuhun jawabanna ! Yuri Andini Jln. Padjadjaran – Bandung
Dulu, secara garis besar keberadaan tattoo di negara kita adalah sebuah simbol suatu suku, dan sebagai penanda ritual, atau bahkan pada suku Dayak Kenyah, tattoo menjadi penanda bagi suatu status sosial tertentu.
Tapi, berabad-abad kemudian, entah bagaimana mulanya, tattoo datang pada kita sebagai sesuatu yang menjijikan, sesuatu yang dianggap mistis dengan berbagai persepsi tentang berbagai macam kejahatan, kriminalitas dan premanisme dan lain sebagainya.
Karena berbagai psersepsi “negative” tattoo diberbagai elemen masyarakat semakin mencuat, akhirnya negara yang telah menyihir seni rajah tubuh ini bukan lagi sebagai sesuatu yang harus duhargai. Tattoo dianggap bukti bagaimana citraan dan makna itu bisa dipermainkan.
Namun, ketika tattoo kembali menjadi trend, banyak orang dengan bangga melakukannya. Menghiasi setiap bagian tubuhnya, termasuk yang paling rahasia sekalipun. Sesuatu yang lama, setelah ia tertimbun , selalu muncul kembali dengan sensasi waktunya yang kita anggap lain. Waktu adalah sensasi yang seringkali mendebarkan. Kehadirannya kembali dengan sifatnya yang sesungguhnya, membuat waktu itu tidak lagi sebagai suatu hokum yang mekanis.
Memang sudah bukan saatnya lagi menilai tattoo adalah satu hal yang negative, hal tersebut bisa dibuktikan dengan banyaknya orang-orang yang baik yang menyukai bahkan memakai seni rajah tubuh ini. Contohnya berbagai artis yang sama sekali jauh daru dunia kriminalitas.
So.. jangan pernah beranggapan katro tentang rajah tubuh ini, karena perubahan persepsi tentangnya telah menjadi sebuah jaminan bahwa seni tattoo adalah sebuah hasil karya yang patut dihargai bukab ditakuti. Thanks kembali Yuri.
0 Response to "Perubahan Persepsi Tentang Tattoo"
Post a Comment