KENT TATTOO
Clinic Tattoo
Hallo sobat muda, tattoo adalah ebuah kisah seni yang menarik dan sudah ada sejak Zaman dulu. Tattoo kini menjadi milik semua generasi. Oleh karenanya secara kontinyu Koran Tadjuk menyajikan Clinic Tattoo untuk pembaca. Pertanyaan, konsultasi atau sekedar ingin menyampaikan unek-unek tentang tattoo dapat dikirimkan melalui redaksi Tadjuk E-mail : tadjuk-bdg@yahoo.co.id atau melalui E-mail : Kent@kent-tattoo.com
Tattoo Temporer Digemari Pelajar?
Bang Kent-kent. Maaf nih. Tanti sebenarnya menyukai tattoo, sayangnya Tantikan masih berstatus pelajar, jadi gak berani pakai tattoo – tattoan. Apa gambar tattoo bisa dihapus kang ? Makasih ya. Balas, awas kalau tidak! Susanti (Tanti) Jl. A Yani, Subang, Jawa Barat
Ngancam ni ye..ga apa lah diancam oge. Tetapi gini lho Tanti, tattoo yang dahulu itu identik dengan kekerasan dan kriminal, tapi kini semakin digemari kalangan remaja. Bahkan, banyak pelajar putri di bandung, semarang, Surabaya, lampung dan kota lainnya mulai menghiasi tubuhnya dengan tattoo aneka gambar. Hanya, yang mereka gemari itu bukan tattoo permanent seperti yang banyak menghiasi tubuh preman, tetapi tattoo temporer yang bisa dihapus setiap saat. Semula, tattoo identik dengan kekerasan dan kriminal karena banyak pelaku kejahatan yang menggunakan tattoo tersebut. Belakangan, citra tattoo berkembang menjadi hiasan tubuh yang bercitarasa. Dibeberapa negara, seni body painting sudah dipergunakan untuk memperindah penampilan.
Peminat tattoo dibandung berkembang amat pesat. Tattoo dikatagorikan menjadi dua bagian. Ada yang temporer, ada yang permanent. Dikota bandung sekarang ini banyak remaja menggunakan tattoo temporer. Tattoo temporer tersebut bertahan dua minggu sampai dua bulan. Sejumlah pelajar SMA dikota bandung, Tanti mengaku tidak khawatir terhadap tattoo-tattoo yang menghiasi tubuhnya. Paling-paling, nggak sampai dua bulan juga sudah hilang, lagi pula, bagian yang ditattoo selalu tertutup seragam sekolah, kata mereka sambil menunjukan tattoo bergambar hati dan bunga dilengan kanannya. Makasih kembali ya Tanti.
Seni Tattoo Tubuh, Kini Semakin Indah
Tattoo bagi kebanyakan orang masih dikesankan sebagai aksesoris tubuh yang berkonotasi negatif. Tapi, kesan ini agaknya semakin terkikis. Buktinya, belakangan semakin bnyak saja pengusaha muda, mahasiswa , bahkan ibi-ibu rumah tangga yang suka tubuhnya ditattoo. Mengapa? Longok saja sebuah mall di kota Bandung dibilangan jalan Naripan B- Mall, dilantai UG. Dilihat sekilas , lantai UG itu biasa-biasa saja, tidak semarak dengan lanatai yang lain.
Diantara lorong-lorong mall orang akan dengan mudah menemukan plakat atau aksesoris bertuliskan : Kent tattoo sangat menonjol, bahkan terkesan dilantai UG tersebut warna kent Tattoo lebih mendominasi. Selain ruang praktek, pengunjung akan mudah terpandu dengan tampilnya puluhan gambar-gambar tattoo berbingkai dan ditata rapi memanjang. Diantara puluhan gambar rajah/ tattoo, muncul pula foto-foto pejabat publik, termasuk walikota bandung H. Dada Rosada, SH,M.Si.
Ditempat itulah, belakangan semakin banyak dikunjungi warga kota bandung metropolis yang ingin tubuhnya ditattoo. Dan, tattoo yang dibuat di salon itu permanent. “ kami ingin mengembangkan tattoo ini sebagai sebuah karya seni, semacam body painting. Kalau dulu mungkin untuk sangar-sangaran, supaya kelihatan serem.
Sekarang sudah tidak lagi seperti itu,” kata Dian luki manajer Kent Tattoo, kepada koran tadjuk, kemarin. “Dan, kami tak asal-asalan membuat tattoo. Kami berani menjamin keamanannya. Yang seperti ini, sangat jarang dikota-kota lain, kata Bapak dari dua orang putra-putrinya yang juga dikenal sebagai pemegang saham EMC radio kota tanggerang banten.
Di salon tattoo kent tattoo tampak seseorang sedang di tattoo pada punggungnya, punggung lelaki kekar itu penuh dengan tattoo bergambar naga yang sedang bertarung. “semua tattoo ini buatan kent. Butuh waktu lima jam lebih untuk menggambar semua tattoo ini, “kata Dian. Ditambahkanya, sudah cukup lama Dian bersama dengan kent membuka salon khusus menangani tattoo.
“Setahun belakangan ini, yang datang ke sini semakin banyak. Sudah 1.000 gambar yang dibikin disini. Kebanyakan yang datang adalah mahasiswa, pengusaha muda dan bahkan ibu-ibu muda,”ujarnya.”Kami memang hanya mau melayani mereka yang umurnya dinilai sudah cukup,” lanjutnya, bersemangat. Ketika tadjuk beberapa jam berada disalon itu, kebetulan bertemu dengan sejumlah pasien, bahkan crew tv swasta (RCTI) juga ada disana untuk produksi film dokumenter tentang seni tattoo.
Seorang mahasiswi dari Unpar, tetapi enggan disebutkan jati dirinya saat itu sedang minta ditattoo di pergelangan kaki kanannya dengan gambar tribal ball (semacam rangkaian tiga bola). Mawasiswi ini begitu pdenya, dan mengaku sudah sejak setahun lalu menggemari tattoo. Hanya saja, tattoo saya dulu temporer (gampang dihapus) dan bergliter (berkerlap-kerlip). Setiap seminggu sekali saya ganti-ganti gambar. Sekarang, begitu mendengar tattoo permanent di salon ini, saya langsung tertarik ,”Kata wanita berumur 20 tahun ini.
Mengapa suka tattoo? Supaya terlihat seksi,” kata cewek putih berambut sebahu sambil melempar senyum. Dia mengaku, tiga kali seminggu dia selalu rajin ke fitness. “Kebetulan, saya punya teman satu geng difitnes itu yang sama-sama suka tattoo,”ujarnya. Nggak takut disebut wanita nakal?”kalau itu sih tergantung hatinya. Banyak wanita yang tidak bertattoo, tapi mereka nakal,”katanya. Apa trend gambar tattoo yang sekarang sedang banyak diminati wanita atau ibu-ibu metropolis?”pokoknya gambar-gambar feminim. Misalnya kupu-kupu, bunga, lumba-lumba dan bidadari,”paparnya. Kepada koran Tadjuk Dian Luki membenarkan penjelasan tamunya itu. Ketika ditanya harga rata-ratanya, dia meyebut jumlah ratusan ribu rupiah. “kalau tattoo seperti saya ini bisa sanpai Rp. 10 juta,”katanya.
Bagaimana dengan keamanannya? Dian menjamin,proses tattoo di tempatnya punya standar medis. “disini, satu jarum untuk satu orang . Peralatan untuk tattoo pun standar jerman, begitu pula tintanya. Sebelum jarum digunakan, lebih dulu direndam didalam larutan alkohol, “jelas pria berambut pendek ini. Bagi orang yang ditattoo, lanjut Dian, juga diberikan obat oles yang fungsunya untuk menghilangkan bakteri atau kuman. Tattoo Tradisional Mentawai Nyaris Punah
Sebelum seni tattoo (seni lukis rajah tubuh) suku terasing dikepulauan Mentawai (sekitar 110 km arah barat dari garis pantai Sumatra barat) punah, sebaiknya dilakukan usaha-usaha untuk mengkaji dan mendokumentasikannya . Soalnya , tato tradisi orang Mentawai merupakan karya seni seumur manusia yang memakai .
“Orang Mentawai berbeda dengan tato sekarang (moderen) , yang lebih merupakan urban-subcultures seperti yang dipakai kaum muda untuk jati diri gengnya . Tato Mentawai luar biasa dan unik , memenuhi seluruh tubuh dari kepala sampai kaki dan sarat dengan simbol dan makna “ Jelas Adi Rosa , pelukis dan peneliti seni rupa jebolan pasca sarjana senirupa ITB.
Hasil pengecekan di siberut , Kepulauan mentawai tidak lagi berminat mewarisi budaya tato tersebut . Kebiasaan membuat tato sudah mulai hilang karena dilarang pemerintah tahun 1970 . Hanya orang berusia 45 tahun keatas yang bertato dan jumlahnya sekitar 1000-2000 orang ( 5%) .
Menurut seorang dosen UPI Padang ,Adi rosa , tato merupakan salah satu budaya etnis tertua bangsa Indonesia yang hanya ditemui pada orang ( suku ) Mentawai dan Dayak . Bagi orang Mentawai tato meruoakan busana abadi yang dapat dibawa sampai mati . Bahkan merupakan alat komunikasi dan status sosial .
“Saya ramalkan , 10-15 tahun mendatang , tato Mentawai punah . Makanya dari sekarang harus dilakukan pendokumentasian baik secara visual maupun tertulis ( dibukukan)” , Kata Adi , Peneliti tato Mentawai .
Dia mengakui tato sebagai lukisan tubuh begitu terabaikan dari kajian-kajian senirupa Indonesia . Buktinya dalam buku senirupa Indonesia yang diterbitkan di rektorat kesenian departemen pendidikan dan kebudayaan ( 1975 ) dan buku sejarah senirupa Indonesia yang di terbitkan melalui proyek pengadaan buku pendidikan menengah kejuruan Depdikbud (1982) , tidak ada membahas masalah tato di Indonesia .
0 Response to "Seni Tattoo Tubuh, Kini Semakin Indah"
Post a Comment