NATIONAL TATTOO ART FESTIVAL 2004 “Merubah Imej Negatif Tattoo di Kalangan Masyarakat”
Perkembangan tattoo di tanah air, memiliki catatan tersendiri, pasang surutnya tattoo tidak terlepas dari nilai-nilai budaya serta citra tattoo dalam perspektif public. Eksistensi tattoo dalam perjalanannya secara perlahan menawarkan sebuah wacana pemikiran baru dari pandangan-pandangan miring selama ini. Maraknya arus trend yang menyertakan atribut tattoo, ditambah banyaknya public figure yang mempunyai tattoo, semakin menguatkan tattoo sebagai suatu fenomena yang perlu ditengok !!!
Hal ini terbukti dari antusiasnya pengunjung saat menyaksikan National Tattoo Art Festival 2004, yang diselenggarakan oleh Kent Tattoo Studio, Juni lalu di Bandung. Even nasional ini melibatkan 32 peserta dari seluruh Indonesia seperti Mentawai, Bali, Semarang, Magelang, Yogya, Palembang, Bandung, Jakart, Surabaya, Malang dan beberapa kota lainnya.
Festival terbagi dalam dua kategori yaitu kategori “artis tattoo dan umum. Kategori artist tattoo menurut Kenken pemilik Kent Studio yang juga penyelenggara festival adalah “kategori dimana pesertanya tergabung dalam sebuah studio tattoo sementara kategori umum peserta bebas bisa dari mana saja.”
Penilaian dalam festival tattoo nasional kali ini terdiri dari lima criteria dari mulai keindahan gambar, akurasi, penempatan, kerapihan hingga pewarnaan. Jajaran dewan juri selain melibatkan orang-orang yang mempunyai kompetensi di bidangnya terlihat juga Bung Lamting artis laga sekaligus presenter salah satu acara duel bebas di salah satu stasiun televise swasta.
Peristiwa menarik lainnya yang bisa kita saksikan dalam festival ini adanya peserta serta model tattoo. “Mungkinkah tattoo memiliki makna tersendiri bagi para kaum hawa? Ini suatu bukti bahwa tidak selamanya tattoo selalu saja dianggap negative. Lewat festival ini kami ingin memperlihatkan kepada masyarakat untuk tidak lagi melihat tattoo sebagai sesuatu yang buruk dan dari sudut pandang yang sempit. Tattoo adalah seni, karya, imajinasi, ekspresi bahkan profesi,” tutur Kenken berapi-api. ( Badru )
Lamting, “Saya Tak Punya Tattoo”
Apa jadinya jika selebritis bicara tattoo? Tentu ada saja yang menarik. Seperti pengakuan Lamting saat ditemui TREND disela-sela acara festival tattoo. “Di mata Lamting tattoo tidak jauh beda dengan lukisan. Semakin bagus gambar sebuah lukisan, maka dia akan semakin bernilai. Begitupun tattoo,” tutur actor yang jago bela diri ini.
Image masyarakat terhadap tattoo secara perlahan mulai berubah. Di tahun 70-an orang yang memiliki tattoo dianggap orang yang gak bener. Kini tidaklah demikian, malah tidak sedikit orang tampil confident ( pede ) dengan tattoo di tubuhnya.
Namun, ketika ditanya perihal maraknya artis yang menggoreskan tattoo di tubuhnya? “Saya tak punya tattoo,” tutur ju
0 Response to "National Tattoo Art Festival 2004"
Post a Comment